CHECK MY SECOND BLOG GUYS. ITS FRESH AND NEW

UNKNOWN

Ini semua berawal pada saat itu, ya sebelumnya aku adalah umur anak 15 tahun biasa yang tidak mempunyai kelebihan apapun kerjaan ku hanya membaca beberapa buku dan kalau digolongkan aku termasuk sosok anak yang pendiam dan jarang bergaul, namun semua itu berubah ketika dokter memvonisku mempunyai penyakit sinusitis, ya dokter itu berkata penyakit ini telah kuderita sejak 2 tahun lalu dan yang paling parahnya lagi sinusitisku merupakan penyakit alergi karena udara dan juga karena terlalu banyak orang, aku pikir alergi karena terlalu banyak orang ini karena banyak yang menghirup oksigen sehingga aku susah untuk bernafas.


Hari ini tanggal 13 Mei 2004, hari pertama masuk sekolah setelah libur dan hari pertama aku masuk sekolah dengan penyakit sinusitisku. “Hai jake”, seru melisa, melisa adalah teman baikku, ya kami sudah berteman cukup lama kira kira sekitar 7 tahunan dan rumah kami pun bersebelahan, namun selama liburan ini aku tak pernah mendengar berita tentangnya rumahnya pun selalu tertutup, kupikir mungkin ia menghabiskna liburannya di tempat lain, atau mungkin saja memang aku yang jarang keluar sehingga jarang bertemu dengannya. “Bagaimana liburanmu?” serunya sambil tersenyum didepanku, “Hmm cukup membosankan, ibuku mengurungku dirumah karena penyakit sinustisku” balasku dengan muka lemas sambil membersihkan hidungku yang penuh ingus dengan sapu tangan. “Hahaha kasihan kau yasudah aku ke kelas dulu ya, bel sudah berbunyi tuh” seru Melisa sambil tertawa mengejekku, dan berlari ke kelasnya, tanpa sempat aku bertanya bagaimana liburannya.

Jam pelajaran dimulai seperti biasa semua berjalan membosankan menurutku, jelas saja aku telah mempelajari, pelajaran yang diajari oleh guru ini sejak lama, namun terpaksa begitulah nasibnya menjadi seorang pelajar. Jam yang membosankan sedikit demi sedikit berlalu hingga tiba saatnya untuk istirahat, aku langsung tancap gas ke taman dekat kantin, disana tersedia meja meja untuk siswa makan serta bersenda gurau bersama teman temannya. Sesampainya disana teman penuh sekali, namun ternyata disana sudah ada melisa yang menempati meja untuk kami berdua, dia melambaikan tangannya dan berteriak “Hai jake kemari”, akupun langsung berlari dan menempati kursi kosong yang disediakan melisa, “wah kau hebat sekali bias mendapat tempat disini”, seruku ke melisa sambil meletakkan kotak bekal makananku di meja. “Hahaha bisa saja” katanya sambil sedikit tersenyum. Akhirnya aku langsung membuka kotak makanku, dan mmmmm. Makanan yang kubawa hari ini memang enak enak, aku mendapatkan roti yang diberi selai blueberry ditengahnya dan jus mangga, kebetulan ibuku membuatkan 2 untukku sehingga aku bisa memberikannya kepada melisa, “mau mel” kataku sambil menwarkan kotak bekal yang berisi 2 buah roti selai kepada melisa, “nggak makasih aku lagi diet” katanya, “oh lagi diet pantas saja dari tadi muka mu terlihat pucat” kataklku mengejek melisa yang mukannya terlihat pucat setiap hari, “hhahaha dasar kau dari dulu sampai sekarang ngga bisa berhenti mengejekku” katanya sambil tersenyum kesal, tidak terasa daritadi ternyata orang orang disekitar kami memperhatikan kami terus, akupun terheran heran dalam hatiku, tiba tiba melisa membisikkan sesuatu di telingaku “ssstttt volumenya dikecilkan sedikit, tuh lihat banyak orang yang memperhatikan kita, udah makan dulu itu bekalnya nanti keburu masuk”, “oh karena itu, kukira kenapa napa, hahah yasudah aku makn dulu saja berarti” kataku dan langsung buru buru menghabiskan bekalku dan tiba tiba belpun berbunyi, “wah sudah bel tuh, oh iya hampir lupa, ini ada oleh oleh dariku semoga suka ya” kata melisa sambil memberikan gantungan kunci berbentuk bulat dengan gambar pulau bali ditengahnya, “wah iya terima kasih banyak ya mel oleh olehnya” kataku membalas, “yasudah aku duluan ya, kali ini yang ngajar kelasku galak nih, nanti pulang aku tunggu di gerbang yah” kata melisa, “loh kamu ngga dijemput” kataku heran sebab melisa selalu dijemput oleh ibunya, maklum melisa adalah anak satu satunya dikeluarganya sehingga mungkin ibunya sangat menyayanginya, “ngga, ibuku ada arisan” balasnya, “oh oke yasudah, ayo cepat kembali ke kelas” balasku lagi .

Akhirnya kami berdua kembali ke kelas kami masing masing, dan itu pun berjalan sama seperti tadi, aku langsung mengerjakan tugas yang diberikan dan menyelesaikan lebih dulu dari yang lain kurang lebih setengah jam sebelum bel pulang, akupun langsung membereskan barang barangku dan berlari ke gerbang. Dan betapa kagetnya aku ternyata di Gerbang sudah ada melisa menunggu “nah loh kok kau sudah duluan” kataku terheran heran, “guru dikelasku tidak masuk sehingga kami boleh pulang jika kami ingin pulang” katanya, “wah enaknya jadi kau” balasku, “oke yasudah ayo kita cepat pulang nanti keburu sore” katanya sambil memegang tanganku sebagai isyarat tanda agar berlari”.

Kamipun pulang dan berjalan di trotoar sambil bercerita tentang bagaimana liburan kami, tertawa tertawa karena jawabanku tentang liburan yang konyol, dan saat hamper setengah perjalanan handphone melisa bordering, “hey sebentar berhenti ada telepon dari ibuku” katanya sambil mengambil telepon dari sakunya, akhirnya kami berhenti hingga melisa selesai menelpon. setelah melisa selesai menerima telepon aku langsung bertanya, “kenapa mel, kok ibumu menelpon” tegurku, “ibuku menelpon ia ingin melaundry pakaianku yang dilemari namun tak tahu kata kuci gembok lemariku apa? Oh iya boleh aku minta tolong?” katanya kepadaku, “kenapa?” tanyaku, “Tolong kasih tau ibuku ya kata kuncinya 324566, please kumohon” katanya memohon kepadaku, “lah kenapa nggak kamu aja?” tanyau heran, “aku mau ke rental cd, cd ini sudah seminggu belum aku kembalikan karena liburan, makanya nanti aku ngga bisa langsung ke rumah, please ya please” katanya lagi masih tetap memohon. “oh okelah sip, apasih yang ngga buat kamu” kataku, “makasih ya kamu memang sahabatku yang paling baik” kata melisa sambil memeluku, badannya dingin sekali, namun kupikir itu adalah efek diet mungkin.

Akhirnya setelah lama berjalan kami sampai di pertigaan, melisa lurus terus karena ingin ke took kaset untuk mengembalikan kasetnya sedangkan aku belok kiri dan langsung menuju kerumah mellisa,tak beberapa menit kemudian aku sampai dirumah melisa. “permisi mamanya melisa” kataku sambil mengetok pintu, aku mealakukan hal ini tiga kali dan langsung pintu terbuka, “ada apa ya den jake” Tanya pembantu melisa kepadaku. “ini mba tadi saat pulang sekolah melisa menitipkan kata kunci untuk membuka gembok lemarinya”, balasku. “melisa? Lah maaf ya den, melisa yang mana?” tanyanya dengan heran plus bingung. “melisa yang tinggal disni mbak” kataku aku pun juga ikut bingung. “non melisa telah meninggal seminggu yang lalu den” jawab pembantunya dengan nada sedih. “mbak yang bener mbak, berarti yang dari tadi bareng saya disekolah siapa mbak?” kataku terkaget kaget. “Bener den serius” katanya sambil meneteskan air mata. Aku pun kaget sekali, “mbak yang bener mbak, kenapa ngga ngasih tau saya” kataku sambil mulai menangis, “bener den, oh iya sebelum meninggal mbak melisa menitipkan kotak ini, katanya buat mas, tapi dari kemarin ngga bisa dibuka” kata pembantunya masih sambil menagis dan memberikan kotak dari melisa kepadaku. Aku nlangsung mengambil kotak itu dan berinisiatif memasukan kata kunci lemari yang diberikan melisa agar gemboknya terbuka, dan setelah kumasukan akhirnya kotaknya bisa terbuka dan betapa terkejut dan sedihnya aku ketika mengetahui isi kotaknya adalah foto foto melisa dan aku dari kita kecil. TAMAT


Tidak ada komentar:

Posting Komentar